disari dari buku 101 Creative Notes karya yoris sebastian. mari simak 25 tips yang dapat
menginspirasi Anda melakukan hal-hal kecil yang bisa memancing
kreativitas! Siapa tahu, tips sederhana ini justru berdampak positif,
baik di kantor maupun bagi Anda yang ingin memulai usaha sendiri.
”Saya Bisa!”
Disadari atau tidak, ketidakberhasilan seringkali dipicu rasa takut
bahwa kita tidak dapat melakukannya. Padahal keberhasilan tergantung
pada pemikiran kita. Hal ini senada dengan pepatah lama yang berbunyi “Impossible is nothing”.
Ya, kekuatan pikiran memang bisa menghasilkan efek luar biasa. Demikian
pula jika Anda ingin menjadi kreatif, maka langkah awalnya adalah
mengubah pemikiran. “Hampir semua anak dilahirkan sebagai sosok kreatif,
maka hilangkan pemikiran bahwa kita tidak kreatif,” tukas Yoris.
Ubah Kebiasaan
Tak jarang pola rutinitas membuat kita tidak berani mengambil langkah
lain. “Bagaimana kita mau melakukan sesuatu yang beda jika terlalu
terbiasa dengan rutinitas?” ujar Yoris. Maka, sempatkanlah mencoba jalur
berbeda. Sebut saja, mencoba kedai kopi baru sebelum ke kantor.
Intinya, keluarlah dari comfort zone
dan temukan banyak hal yang bisa membuat hari lebih berwarna.
Optimis yang Realistis
“Tanpa perasaan optimis, kita akan sulit untuk membuat sesuatu yang
belum ada sebelumnya,” tulis Yoris dalam bukunya. Namun kita juga harus
realistis. Pasalnya, impian tanpa memikirkan matang-matang langkah
kreatif yang akan diambil akan sia-sia.
”Kenapa Tidak?”
Pemikiran maupun konsep yang baru memang tidak selamanya dapat
langsung diterima. Padahal, konsep yang baru mungkin saja lebih
memuaskan, bukan? “Makanya ‘why not attitude
’ itu selalu diperlukan untuk pekerja kreatif, agar semua ide dapat
diterima dan mendapat kesempatan yang sama.” Jadi, jangan lantas menolak
ide brilian yang baru “hinggap” hanya karena Anda berpikir itu tidak
mungkin.
Berani Salah
Target dan tuntutan bisa membuat Anda terlampau hati-hati dan
“alergi” dengan kesalahan. Akhirnya, tambah Yoris, seringkali timbul
pemikiran lebih baik ambil jalan aman meski hasilnya biasa saja,
daripada kreatif tapi ada kemungkinan terjadi kesalahan.
Untuk mengakalinya, gunakan pola yang pernah ia bahas di bukunya, Creative Junkie,
yaitu komposisi 70:20:10 yang memilah kegiatan berdasarkan tingkat
risiko. “Jadi, 70 persen waktu diisi hal-hal wajar yang berisiko kecil,
20 persen untuk hal baru yang tak berisiko. Baru 10 persen sisanya,
lakukan hal-hal berisiko tinggi,” papar Yoris.
Ubah Tujuan
Ketika memutuskan untuk lebih kreatif dan memberikan ide-ide brilian,
cari tahu tujuan Anda. Gaji, pujian, atau pangkat? Artinya, coba
hasilkan karya karena memang kita ingin berkarya. Yoris percaya harapan
atau reward
malah menghambat pekerjaan yang menuntut kreativitas.
Membaca
Kreativitas butuh bekal. Tapi, membaca tak selalu berarti “melahap”
buku-buku berat yang menunjang pekerjaan, lho. Majalah yang mendukung
hobi atau minat, membaca informasi di twitter, membaca blog
, atau bahkan forum komunitas, semuanya dapat memberikan pandangan baru yang dapat memancing kreativitas Anda.
Simpan Ide
Ketika ide tiba-tiba terlintas di kepala, sering kali akhirnya malah
terlupakan dan tidak dieksekusi sama sekali. Padahal, ide sekecil apa
pun dapat dikembangkan di kemudian hari. Maka biasakan untuk menyimpan
ide-ide yang bermunculan pada sebuah buku khusus. Cara lain yang lebih
mudah? Manfaatkan saja fitur notes
di ponsel atau tablet, kan?
Menguping
Ketika seseorang berbincang secara natural, ia biasanya lebih jujur dan insightful
(berwawasan, Red.). “Karena mereka tidak sadar sedang ada yang
mendengarkan dan belajar dari apa yang mereka katakan,” ujarnya. Maka,
cobalah lebih peka ketika sedang duduk di transportasi publik, di tempat
makan, atau ketika sedang mengantre ATM. Tentunya, jangan sampai
kegiatan ini mengganggu privasi mereka, ya.
Hitung Risiko
Berani mengambil risiko itu penting. Namun, Yoris yakin keberanian tidak akan pernah cukup. Jadi, sebelum memutuskan menjadi risk taker
, Anda harus memperhitungkan risiko tersebut agar kondisi tetap aman. Di
sisi lain, orang yang tidak mengambil risiko, justru terjebak dan sulit
mengambil sikap kreatif.
Orang Baru
Bertemu orang baru berarti mendapat perspektif baru sehingga
menumbuhkan kreativitas. Jadi, sediakan waktu untuk bertemu dan bertukar
pikiran dengan orang-orang yang sebelumnya tidak dikenal.
Pertajam Keahlian
Bekerja sebagai staf administrasi, bukan berarti Anda tak perlu
memperdalam hobi menyanyi. “Mempelajari sesuatu yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan untuk memperkaya kreativitas kita itu penting," ujar
Yoris.
“Apa Passion Anda?”
Semangat untuk terus berkembang biasanya datang dari hal-hal yang kita sukai. Apabila pekerjaan tidak berhubungan dengan passion
Anda, lakukan saja di waktu senggang. “Jika Anda beralasan terlalu lelah, berarti itu bukan hal yang Anda sukai,” kata Yoris.
Dressed for Success
Cara berpakaian dapat mengubah kepercayaan diri Anda, lho! Bukan
berarti harus resmi dan mahal tapi pilihlah pakaian yang pantas dengan
kegiatan yang akan Anda datangi. Secara tak langsung, berpakaian pantas
dapat membuat Anda lebih yakin bisa meningkatkan performa komunikasi
serta memancing ide-ide kreatif.
Hal Pertama
Berapapun usia Anda, akan selalu ada hal pertama yang dilakukan dalam
hidup. Nah, menantang diri untuk terus melakukan hal baru dapat
memancing jiwa kreatif. Jadi, jika Anda tak berani menaiki roller coaster
, coba paksa diri Anda. Atau, sesekali gunakan bis dan tinggalkan mobil
di rumah. “Membiasakan diri melakukan hal untuk pertama kalinya berarti
menyiapkan diri untuk lebih berpikiran kreatif.”
Mendengarkan
Kadang kala kita memilih menutup mata terhadap hal-hal yang tak ingin
kita dengar. Padahal, kita harus berani menerima kritik atau komentar
miring, sepedas apa pun itu. Selain itu, simak cerita-cerita teman yang
dapat menambah perspektif kita dari pengalaman mereka. “So
, jangan mau berbicara saja, ya. Toh, manfaat mendengarkan pun tak kalah penting.”
Ikut Komunitas
Kehadiran komunitas bersegmentasi sangat spesifik adalah peluang
mengembangkan diri. “Jika Anda masih punya banyak waktu, jangan segan
bergabung dengan komunitas yang sesuai passion
Anda,” ujar Yoris.
Buka Obrolan
Alih-alih diam sambil memainkan ponsel ketika sedang mengantre di
kantor pajak, misalnya, mengapa tidak menegur dan membuka percakapan
dengan orang di sebelah Anda? Atau, ketika suami mengenalkan rekan
kerjanya, cobalah berinisiatif membuka obrolan. Mulailah dari hal kecil
dan tanpa disadari, satu dari sekian percakapan ini mungkin akan
membekas di pikiran Anda.
Berdiam Diri
Momen menghabiskan waktu sendiri tanpa memikirkan pekerjaan adalah
kebutuhan yang sering kali dilupakan. Padahal Anda berkomunikasi dengan
orang lain selama berjam-jam atau berhari-hari menyelesaikan dan
memikirkan pekerjaan, kan?
Jauhkan Jam
“Mungkin ketika ada jam, seringkali kita merasa terintimidasi untuk
lekas menyelesaikan pekerjaan,” ujar Yoris. Maka sesekali, coba lakukan
pekerjaan tanpa melirik jam, khususnya ketika Anda sedang memikirkan
proyek kreatif atau konsep ide baru. Hal ini, bukan berarti Anda lupa
waktu dan lambat bekerja, ya. Cukup nyalakan alarm untuk memberi tahu
jika Anda harus melakukan hal lain.
Berlibur
Kapan terakhir kali Anda berkunjung ke tempat wisata selain untuk
urusan pekerjaan? Yoris berkeyakinan menyempatkan diri berlibur
sangatlah penting. Tak perlu ke luar negeri atau luar kota, kadang taman
kota atau objek wisata di kota pun cukup bila waktu berlibur terlalu
sempit.
Banyak Bertanya
Ketika membuat konsep, tanyakan kepada diri sendiri. “Mengapa konsep
ini yang dipilih?” Lalu, pikirkan pula kelebihan dan kekurangannya.
“Saya suka memikirkan semua detail karena semua harus ada alasannya.
Jangan sampai hanya karena memang biasanya seperti itu,” tegas Yoris.
Berani Berimajinasi
Imajinasi adalah bentuk proses kreatif yang wajib ditindaklanjuti.
Meksi awalnya terkesan tak logis, siapa tahu sebenarnya Anda dapat
merealisasikannya? “Sampai sekarang banyak ide yang tampak tak logis
padahal dia malah jadi game changer
. Kalau dulu dunia dikuasai mereka yang mempunyai mesin-mesin besar,
kini ide-ide besar tak kalah penting,” ujar Yoris. Setuju, bukan?
Bahagia
Para tokoh kreatif, ujar Yoris, rata-rata menjalani hidup bahagia.
Itu pun yang ia rasakan selama bertahun-tahun bekerja di tempat berbeda.
Maka dalam pekerjaan, kuncinya adalah “Menomorsatukan unsur happy
namun tetap ada unsur ekonominya,” ujar Yoris. Lagi pula, bagaimana
bisa memancing diri menjadi kreatif apabila kita tidak menyukai
pekerjaan kita, bukan?
Berdoa
“Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan,” ujar Yoris. Pasalnya
seberapa kuat kita berlatih atau menyiapkan konsep, tambah Yoris, pada
akhirnya kehendak ditentukan Tuhan.
Annelis Brilian
sumber
0 comments:
Post a Comment